SELAMAT DATANG DI BLOG "GUSTI YESUS", TUHAN YESUS MEMBERKATI. (by: Christian Blogger)
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Mat.11:28)

Kebangkitan Yesus: Refleksi Historis-Teologis

Jumat, 06 April 2012 0 komentar




Pertanyaan tentang kebangkitan Yesus pada Paskah subuh sudah lama menjadi persoalan sejarah dan teologis. Banyak pakar yang meragukan historisitas dari laporan kebangkitan Yesus seperti yang ditemukan dalam Perjanjian Baru. Namun di sisi lain perlu dicatat keraguan akan hal ini bukanlah hal yang baru. Sejak abad pertama, pertanyaan dan sikap skeptik yang meragukan kebangkitan Yesus sudah sering dan berulang-ulang ditemukan.

Ketika Paulus berkotbah di Athena tentang kebangkitan Yesus (Kis 17), orang-orang, khususnya para intelektual zaman itu, mentertawakan pernyataan dan keyakinan Paulus. Alasannya sederhana saja, karena orang mati biasanya memang tidak bangkit lagi. Pada saat yang sama, gereja mula-mula juga memahami bahwa kebangkitan orang mati memang normalnya tidak terjadi. Bisa dikatakan sejak zaman kuno, baik para intelektual maupun orang awan, sama-sama memahami bahwa kebangkitan orang mati adalah peristiwa yang sangat luar biasa. Karena itu kebangkitan Yesus sebagai suatu pusat kesaksian gereja mula-mula, memang merupakan gejala dan peristiwa yang sangat unik.

Kalau kita menelusuri pikiran tenatng kebangkitan dalam sejarah, keyakinan akan kebangkitan orang mati memang bukanlah ide yang baru. Setidaknya sejak masa Plato, orang sudah beranggapan bahwa orang mati punya kehidupan setelah kematian. Namung, kebangkitan dalam pikiran Plato adalah kehidupan roh, dimana seseorang exist dalam suatu bentuk kehidupan lain selain jasmaniah. Pada masa kini orang pada umumnya juga menerima adanya bentuk kehidupan seperti ini.

Yang penting untuk di catat disini adalah, jika kita mempelajari Judaisme pada masa Yesus, kebangkitan tidak pernah dipahami dalam kategori rohani seperti ini. Kebangkitan pada masa itu, selalu berarti ´kembali kepada kehidupan fisik setelah mengalami kematian´. Dengan kata lain ´KEHIDUPAN SETELAH KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN´. Keyakinan akan adanya kehidupan seperti ini diteruskan oleh gereja mula-mula. Dalam hal ini mereka tidak berbeda dengan Judaism masa itu. Mereka percaya setelah kematian, orang-orang percaya akan beristirahat bersama dengan Tuhan. Tetapi ini bukan akhir cerita, kemudian mereka akan dibangkitkan dalam bentuk jasmaniah pada akhir zaman.

Dimana perbedaan Judaism masa itu dengan kekristenan? Yang menjadi perbedaan yang mencolok dan bisa dikatanan ´inti keyakinan gereja mula-mula´ adalah bahwa ´PERISTIWA AKHIR ZAMAN INI TELAH TERJADI DI DALAM DIRI YESUS KRISTUS´. Dimana pengharapan eskatologis Jahudi mengalami suatu kejutan sejarah, dan buah pertama dari kedatangan Kerajaan Allah telah terjadi di dalam Yesus Kristus.

Orang Jahudi tidak percaya bahwa peristiwa itu telah terjadi lebih dahulu pada Yesus sebagai yang sulung sebelum kebangkitan terjadi pada semua orang. Khususnya kelompok Farisi, mereka memiliki keyakinan yang kuat mengenai kebangkitan, namun pengakuan akan kebangkitan Yesus tidaklah masuk akal mereka. Mereka melihat, kebangkitan akan terjadi bagi seluruh orang Israel, tetapi bagaimana mungkin itu terjadi pada diri seorang manusia yang disebut Yesus? Disinilah Injil dan Paulus memberikan suatu presentasi yang unik. Yesus adalah Israel itu sendiri, Dia adalah Anak Allah sebagaimana Israel adalah anak Allah. Didalam kebangkitanNya, maka nubuatan akan penggenapan bagi restorasi Israel telah dimulai, tetapi belum sampai pada kesempurnaannya. Ketegangan antara ´already´ and ´not-yet´ menjadi corak pemberitaan akan kebangkitan Israel didalam kebangkitan Yesus.

Dokumen tertua Perjanjian Baru adalah surat-surat Paulus (kl. 40-50 AD). Dalam bagian ini telah ditemukan pengakuan akan kematian dan kebangkitan Yesus. Banyak pakar liberal membuat suatu perbedaan yang tegas antara Yesus, sosok sejarah yang berasal dari Galilea, dengan Kristusnya Paulus, yang diperTuhankan dan di sembah oleh gereja mula-mula. Dikotomi antara Yesus sejarah dan Kristus Iman, terus menerus menjadi paradigma kebanyakan pakar. Meski harus diakui bahwa dikotomi seperti ini tidak ditemukan dalam tulisan Paulus sendiri. Bagi Paulus, Kristus yang diakui sebagai messias Israel adalah Yesus sejarah yang telah mati dan bangkit. Dikotomi ini sering diangkat didasarkan pada asumsi bahwa ajaran Yesus dan ajaran Paulus nyata-nyata berbeda. Yesus adalah rabbi yang sangat menekankan etika dan kedatangan Kerajaan Allah, sedangkan Paulus menganut Teologi Salib.

Namun dikotomi ini hanya benar dalam melihat adanya PENEKANAN YANG BERBEDA antara Yesus dan Paulus. Perbedaan ini menjadi dikotomi karena mereka melihat baik Paulus maupun Yesus adalah DUA PENDIRI AGAMA. Namun baik Paulus maupun Yesus tidak pernah berpikir bahwa mereka adalah pendiri agama atau pengajar suatu ajaran yang baru.

Kalau kita melihat Perjanjian Baru dengan teliti, maka kita akan menemukan Yesus sebagai seseorang yang melihat dirinya sebagai pribadi yang didalamnya penantian dan nubuatan Israel telah mencapi klimaksnya. Dia adalah puncak dari penggenapan janji Allah kepada Israel. Narrative Israel di Perjanjian Lama ditandai dengan kejahatan yang mengungkung Israel dan umat manusia secara universal. Dengan menyadari panggilanNya, Yesus menarik dan menyerap semua kejahatan tersebut ke dalam diriNya, mati di dalam penggenapan akan nubuat keselamatan, dan menaklukkan kejahatan itu sekali untuk selamanya di atas salib. Dalam konteks ini, PAULUS PERCAYA BAHWA YESUS TELAH BERHASIL DALAM MENGEMBAN PANGGILAN TERSEBUT. Keberhasilan Yesus dikonfirmasikan oleh penyataan Allah yang membangkitkan Dia dari kematian. Fakta kebangkitan Yesus bagi Paulus adalah suatu twist sejarah yang mengejutkan. Apa yang dinantikan si-farisi ini ternyata telah terjadi dalam suatu bentuk yang tak terpikirkan sebelumnya. Kebangkitan Israel telah dimilai dengan kebangkitan Yesus, anak Allah yang mewakili umatNya Israel. Karena itu tugas Paulus bukan untuk melakukan kembali apa yang Yesus sudah lakukan, tetapi memberitakan apa yang sudah Yesus capai, atau lebih tepatnya mengimplementasikan apa yang Yesus telah capa2i.

Perbedaan antara Yesus dan Paulus adalah dalam hal ´ACHIEVING´ dan ´IMPLEMENTING´. Perbedaan ini ibarat perbedaan antara Composer dengan Conductor dalam komposisi musik. Composer menciptakan, Conductor melakukan. Kalau Conductor melakukan lagi apa yang dilakukan oleh Composer maka dia sudah menciptakan suatu yang baru, atau dia adalah seorang Conductor yang jelek. Conductor yang baik memainkan apa yang sudah ada, yang telah ditulis Composer. Demikian juga Paulus, untuk meneruskan apa yang telah dilakukan Yesus, Paulus tentu saja tidak melakukan apa yang Yesus lakukan, tetapi memberitakan apa yang telah dicapai oleh Yesus. Yesus mengalahkan kejahatan di salib dan menyempurnakannya dalam kebangkitanNya, Paulus melihat tugasnya adalah memberitakan apa yang sudah dicapai oleh Yesus dalam hidup, kematian dan kebangkitanNya.

Selanjutnya banyak pakar juga yang meragukan kebangkitan Yesus didasarkan pada laporan yang berbeda yang ditemukan dalam Injil Perjanjian Baru. Misalnya, dalam versi tertua dari Markus, tidak ada laporan tentang penampakan Yesus. Lukas Menggeser fokus kesaksian dari Galilea ke Jerusalem. Dan hanya Yohanes yang menghubungkan kebangkitan Yesus dengan ke-TuhananNya. Namun kritik seperti ini, dibela dari sudut manapun, tidak akan pernah habis-habisnya. Kalau seandainya ceritanya persis sama, maka pakar bisa saja berkata, bahwa hanya satu yang asli, dan yang lainnya hanya meng-copy saja dari yang asli. Atau malah bertanya kalau sama saja untuk apa ada empat versi laporan kebangkitan Yesus.

Terlepas dari kritik seperti ini, yang menarik dari cerita Paskah adalah perbedaan yang sangat mencolok dari KATA YANG DIGUNAKAN. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaporkan peristiwa ini, para penulis Injil cukup independent dalam menuturkannya, namun disis lain mereka memiliki suatu PENGERTIAN YANG SAMA TENTANG APA YANG TERJADI PADA PASKAH SUBUH TERSEBUT.

Lebih menarik lagi, detail dari peristiwa yang mereka laporkan dapat dikatakan begitu mirip, meskipun kata-kata mereka yang digunakan sangat berbeda. Data ini menunjukkan bahwa dalam tradisi oral ketika peristiwa ini kerap dituturkan dalam perkumpulan komunitas Kristen purba, laporan kebangkitan memiliki versi yang beragam sesuai dengan saksi mata dan penutur yang menjadi sumber berbagai komunitas. Yang penting bagi kita adalah bukan perbedaan detail kisahnya, tetapi kehadiran kisah-kisah ini yang sangat universal dalam berbagai komunitas Kristen purba. Ini menunjukkan bahwa kisah ini sudah sejak semula menjadi pusat dari pemberitaan dari komunitas Kristen, karena itu central bagi identitas umat Kristen. Itu makanya Paulus berkata, tanpa kebangkitan sia-sialah kepercayaan Kristen.

Dalam laporan Paulus tentang kebangkitan (IKor 15) kita menemukan tradisi gereja yang sudah baku tentang kebangkitan. Yang menarik dalam pengakuan iman IKor 15 kita, tidak ditemukan adanya kisah tentang saksi mata perempuan. Tapi pada saat yang sama, di keempat Injil kita menemukan secara konsisten bahwa saksi mata pertama peristiwa ini adalam perempuan. Pada za319 itu, melaporkan suatu peristiwa yang luar biasa dengan saksi mata perempuan adalah suatu blunder retorika. Hal ini karena kebudayaan pada masa itu, meragukan kebenaran dan keakuratan dari cerita dan penuturan perempuan. Seandainya para penulis Injil hanya mengarang kisah kebangkitan Yesus, maka menempatkan wanita sebagai saksi mata adalah keanehan yang luar biasa. Dengan kata lain, sulit sekali untuk menerima bahwa laporan ini hanyalah fiktif semata.

Beberapa pakar mencoba menjelaskan laporan kebangkitan Yesus dengan memberikan sudut pandang psikologis. Para murid yang kehilangan pemimpin mengalami goncangan psikologis yang membuat mereka memprojeksikan Yesus yang bangkit. Namun kalau kita melihat sejarah Palestina sekitar 200 SM- 200 AD, kita menemukan adanya tokoh-tokoh seperti Yudas dari Galilea, Teudas dan Bar-Kokhba yang merupakan pemimpin besar gerakan agama yang kemudian mati, tetapi tanpa ada laporan tentang kebangkitan mereka. Satu demi satu para pemimpin ini di bunuh oleh Roma dan para pengikut mereka tercerai berai. Mengapa tidak satupun dari mereka yang jelas-jelas mengalami kondisi psikologis yang tergoncang kemudian menciptakan cerita tentang kebangkitan pemimpin mereka? Mengapa? Ini menarik sekali! Pada zaman itu penyakit psikologis modern yang suka berhalusinasi tidaklah populer seperti sekarang ini. Gerakan yang dikalahkan biasanya bubar, menyerah dan kembali kepada aktivitas mereka, atau gerakan itu memilih seorang pengganti untuk menjadi pemimpin mereka. Karena itu laporan kebangkitan Yesus yang secara konsisten diberitakan gereja purba adalah sesuatu yang unik.

Pakar lain coba untuk menerima laporan tentang kebangkitan Yesus sebagai kesaksian yang tak tertolak. Tapi mereka menolak bahwa itu berarti Yesus adalah anak Allah, mungkin Yesus hanyalah seorang nabi yang secara luar biasa diberkati oleh Tuhan, tetapi bukan berarti Dia adalah Tuhan atas segala sesuatu. Pandangan seperti ini banyak dianut oleh pakar dengan latar belakang Jahudi. Namun kalau kita coba untuk memahami kebangkitan Yesus dengan latar belakang semua TINDAKAN YANG DIA LAKUKAN BERDASARKAN LAPORAN INJIL, seperti membersihkan Bait Allah, menyembuhkan dan membangkitkan orang mati, lalu akhirnya Dia bangkit, maka dari sudut pandang Teologi Judaism masa itu, Dia adalah messias yang diutus Allah, dan dengan kata lain ´Lord of all´. Ini memiliki dimensi politik yang kental karena itu berarti gereja berkata bahwa ´Kaisar Romawi bukanlah Tuhan dan Penguasa, tetapi YESUSLAH TUHAN DAN PENGUASA DUNIA!´ Tindakan Paulus menyebut Yesus ´Tuhan´ dalam pembukaan surat-suratnya adalah suatu tindakan provokatif dan subversif, khususnya mengingat dia sendiri adalah warga negara Romawi. Dengan demikian dia sedang mengatakan bahwa Kaisar itu hanyalah raja kecil yang masih berada dibawa Yesus Kristus, Kaisar atas segala kaisar.

Ketika kita mempelajari dokumen Perjanjian baru kita menemukan suatu perkembangan yang unik, dalam waktu 20-30 tahun setelah kebangkitan Yesus, maka gereja telah sampai kepada keyakinan yang solid bahwa Yesus adalah messiah yang didalamNya Yahweh Israel dikenal dan dinyatakan, dengan perkataan lain Dia adalah inkarnasi dari Yahweh Israel. Pernyataan-pernyataan seperti yang ditemukan dalam tulisan Paulus dan Injil menunjukkan kenangan Para Rasul dan komunitas Kristen purba akan Yesus sebagai Tuhan dan penyataan Allah. Dalam konteks monotheisme yang ketat dari Jahudi, penyembahan kepada Yesus hanya bisa dimengerti sebagai suatu pengakuan akan Yesus sebagai messias yang didalamNya Yahweh telah menyatakan diri. Dia adalah penyataan dari Yahweh Israel, kalau tidak maka gereja mula-mula telah melakukan suatu penyembahan berhala, suatu dosa yang disadari dengan sensitif oleh orang Jahudi masa itu.

Dengan memberikan kritik dan kupasan diatas, bisa kita lihat bahwa menempatkan laporan Kebangkitan Yesus dalam konteks Judaisme abad pertama membuat laporan Paulus dan Injil Perjanjian Baru menjadi masuk akal dan penuh dengan makna yang relevan bagi pembaca pertama dokumen-dokumen tersebut. Dalam konteks narasi Israel, kebangkitan Yesus adalah mutlak untuk memahami ungkapan keyakinan Paulus yang luar biasa akan kemesias-an Yesus dan penuturan Injil akan keilahianNya.

Ulasan ini kiranya menjadi suatu penyegar bagi keyakinan kita akan signifikansi kebangkitan Yesus bagi komunitas Kristen. Kebangkitan Yesus adalah suatu buah sulung dari kebangkitan orang percaya. Didalam kebangkitanNya kita menemukan klimaks dari perjanjian Allah kepada Israel dan umat manusia, dimana kejahatan dan maut telah ditaklukkan, dan kepada kita semua diberikan undangan untuk berpartisipasi dalam kerajaan Allah yang telah menerobos masuk ke dalam sejarah manusia dan memberikan suatu perubahan yang final akan arah sejarah dan tujuan bumi ciptaan Tuhan. Dalam konteks meta-narrative yang berpusat pada kebangkitan Yesus, kiranya kita menemukan makna dan kuasa dalam narrative kehidupan kita, khususnya di dunia yang semakin kehilangan pusat kehidupan ini.


Sumber: http://artikel.sabda.org

Tujuh Ucapan di atas Kayu Salib

0 komentar



Menjelang kematian-Nya, Yesus masih mengajar kita tentang bagaimana kita harus hidup. Tujuh pernyataan yang diucapkan dari atas kayu salib itu memberi kita tujuh pelajaran tentang hidup.
  1. "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34). Pengampunan lebih baik dari pada pembalasan.
  2. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus" (Lukas 23:43). Iman diberikan bersamaan dengan janji.
  3. "Ibu, inilah, anakmu!" "Inilah ibumu!" (Yohanes 19:26,27). Tidak sepatutnya kita menempatkan kepentingan pribadi di atas kepentingan orang lain.
  4. "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meniggalkan Aku?" (Markus 15:34). Segala sesuatu yang dapat membahayakan hubungan kita dengan Allah akan membuat kita menderita.
  5. "Aku haus!" (Yohanes 19:28). Kata-kata ini, yang diucapkan untuk menggenapi nubuatan, mengingatkan kita akan otoritas Kitab Suci.
  6. "Sudah selesai" (Yohanes 19:30). Jangan biarkan diri Anda kehilangan tujuan hidup.
  7. "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku" (Lukas 23:46). Dalam penderitaan Anda, percayakanlah diri Anda kepada Allah.

Kiranya disaat kita kembali memperingati Kematian Yesus di kayu salib, kita dapat kembali belajar tentang pengajaran Yesus dan melakukannya dalam kehidupan kita. Amin.


Referensi: http://paskah.sabda.org


Kisah Kelahiran Yesus (dalam gambar)

Jumat, 27 Januari 2012 0 komentar

Kisah kelahiran Yesus dalam bentuk gambar ini telah diterjemahkan dari sumber aslinya, yaitu: "How the birth of Jesus came about”; Societas Verbi Divini, USA Western Province; www.svd-ca.com dan diterjemahkan oleh Yesaya (www.indocell.net/yesaya)








Sumber: “How the birth of Jesus came about”; Societas Verbi Divini, USA Western Province; www.svd-ca.com
“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

Nubuat Tentang Yesus Dalam Kitab Perjanjian Lama

0 komentar





Nubuat-nubuat tentang Yesus dalam kitab Perjanjian Lama dan penggenapannya dalam Perjanjian Baru dapat kita pelajari disini.

1. Nubuat Tentang Kelahiran Yesus

Cara Kelahiran

* Yes 7:14 : Laakeen yiteen ‘Adonaay huw’ laakem ‘owt Hineeh haa`almaah haaraah wªyoledet been Wªqaaraa’ shªmow `Imaanuw-’eel (= Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel).
* Ayat ini menjanjikan suatu tanda untuk raja Ahaz yang tidak percaya. Nubuat itu berkenaan dengan seorang anak dara yang akan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan disebut Imanuel (= Allah beserta kita).
* Gleason L. Archer : Kata “anak dara” muncul 7 kali dalam PL (Ibr : almaah) tidak pernah ditujukan kepada seorang perempuan yang telah kehilangan keperawanannya (Encyclopedia of Bible Difficulties; hal. 266-268).
* Nubuatan ini akhirnya digenapi dalam Mat 1:23

Tempat Kelahiran

* Mikha 5:1 menunjukkan tempat kelahiran Yesus yakni di Betlehem, sebuah kota kecil yang tidak penting. Ayat ini digenapi dalam Mat 2:6.
* Disebut Betlehem Efrata untuk membedakannya dari Betlehem di Zebulon (Yos 19:15).

Peristiwa-peristiwa lain

* Yer 31:15 menubuatkan terjadinya pembantaian bayi-bayi pada masa kelahiran Yesus (Mat 2:16-18)
* Hos 11:1 menubuatkan peristiwa Yesus dilarikan ke Mesir (Mat 2:14-15)

2. Nubuat Tentang Kehidupan Yesus

Pendahulu-Nya

* Yes 40:3 membicarakan tentang “suara yang berseru-seru” sebelum kemuliaan Tuhan dinyatakan dan ini digenapi dalam diri Yohanes Pembaptis, pendahulu Yesus yang menyerukan pertobatan sebagai persiapan bagi kedatangan kerajaan Allah (Mat 3:3; Yoh 1:23).
* Mal 3:1 menunjuk pada pendahulu Mesias sebagai seorang utusan yang mempersiapkan jalan bagi Mesias.
* Mal 3:1 paralel dengan Yes 40:3 (lihat Mat 11:10; Mark 1:2-3).

Misi-Nya

* Yes 61:1 berkata bahwa Kristus akan diurapi oleh Roh Kudus dalam pelayanan, memampukan Dia memberitakan Injil kepada orang miskin, membebaskan mereka yang berada dalam perbudakan rohani dan memberikan penglihatan kepada mereka yang buta (Luk 4:18-21).
* Yes 9:1-2 menubuatkan bahwa Kristus akan disamakan dengan masyarakat non Yahudi. Ini digenapi sewaktu Kristus tinggal di Nazaret di mana wakil dari pemerintahan Roma ditempatkan dan kemudian di Kapernaum (Mat 4:15-16).

Pelayanan-Nya

* Yes 53:4 menjabarkan bahwa Kristus menanggung penyakit orang-orang. Matius menyatakan bahwa hal itu digenapi dalam pelayanan Kristus di dunia pada waktu Ia menyembuhkan mereka yang sakit (Mat 8:17).
* Yes 35:5-6 dan Yes 61:1-2 dikombinasikan dengan tanggapan Yesus pada pertanyaan Yohanes, mengindikasikan tentang pelayanan Kristus di dunia untuk memberikan penglihatan pada yang buta, menyembuhkan yang lumpuh, mentahirkan yang kusta, membangkitkan yang mati, memberitakan kabar baik pada yang miskin merupakan penggenapan nubuat Yesaya (Mat 11:5-6).
* Yes 42:2-4 menjabarkan Kristus sebagai yang tidak sama dengan orang Farsi. Ia tidak suka bertengkar atau tidak berbelas kasihan, Ia baik dan penuh belas kasih, Ia tidak akan menghancurkan yang lemah dan lunglai, Ia akan menghibur mereka. Oleh karena itu banyak orang non Yahudi yang akan percaya pada Dia (Mat 12:19-21).

Pengajaran-Nya

* Maz 78:2 memprediksikan bahwa Kristus akan mengajar dengan menggunakan perumpamaan. Ia akan menyatakan kebenaran-kebenaran yang tadinya tersembunyi. (Mat 13:35)

Kehadiran-Nya

* Zak 9:9 menjelaskan bagaimana Kristus akan datang dengan kemenangan, sebagai seorang raja yang masuk ke Yerusalem di atas keledai beban yang muda. Ini digenapi dalam Mat 21:5.
* Maz 118:26 menyatakan bahwa Kristus datang pada bangsa sebagai pembebas dengan orang-orang yang berseru di hadapan-Nya untuk memohon pertolongan dan pembebasan (Mat 21:9).
* Maz 110:1 menjelaskan Kristus sebagai lebih besar dari Daud, Ia adalah yang dikenali Daud sebagai Tuhan dan yang akan menaklukan musuh-musuh-Nya (Mat 22:44).

Penolakan-Nya

* Maz 118:22 mendeklarasikan bahwa Kristus akan ditolak. Kristus yang diibaratkan dengan batu penjuru yang menopang semua bangunan, akan ditolak oleh orang Yahudi (Mat 21:42).
* Yes 29:13 mengatakan bahwa bangsa itu akan taat kepada Kristus hanya di bibir saja, bukan ketaatan yang sejati (Mat 15:8-9).
* Zak 13:7 mendeklarasikan bahwa Kristus akan ditinggalkan oleh semua teman-Nya pada saat yang krusial (Mat 26:31).
* Zak 11:12-13 menyatakan bahwa Kristus akan dijual dengan 30 keping perak (Mat 27:9-10).

3.Nubuat Tentang Kematian Yesus

Kematian yang menyakitkan

Maz 22 menyatakan penderitaan Kristus. Di sini Daud menggunakan banyak ekspresi puisi untuk menggambarkan secara gamblang tentang intensitas penderitaan Tuhan. Ungkapan ini menjadi benar secara hurufiah pada waktu Yesus menderita di tangan musuh-Nya.

* Ayat 2 menyatakan bahwa Kristus akan berseru di atas kayu salib, di mana secara hukum Ia menanggung dosa dunia (Mat 27:46; Mark 15:34).
* Ayat 7 menjelaskan bagaimana orang yang lewat akan mengolok-olok Dia (Mat 27:39).
* Ayat 8 menubuatkan kata-kata ejekan yang sesungguhnya yang akan dilontarkan kepada-Nya (Mat 27:43).
* Ayat 16 menubuatkan paku di kaki dan tangan Yesus (Yoh 20:25).
* Ayat 17-18 mengindikasikan bahwa tidak ada satu tulang Kristus pun yang akan dipatahkan (Yoh 19:33-36).
* Ayat 19 meneubuatkan serdadu yang membuang undi untuk jubvah Kristus (Yoh 19:24).
* Ayat 25 menubuatkan doa Kristus kepada Bapa tentang kematian-Nya (Mat 26:39; Ibr 5:7).

Kematian karena kekejaman
Yes 52 dan 53 juga menggambarkan penderitaan Kristus :

* 52:14 mebnjabarkan muka Kristus yang tidak dikenali lagi sebagai akibat sesahan (Yoh 19:1)
* 53:5 menubuatkan penyesahan dan kematian Kristus karena kekejaman (Yoh 19:1,18)
* 53:7 menubuatkan Mesias seperti seekor domba yang diam dan taat menuju kematian (Yoh 1:29).

4. Nubuat Tentang Kemenangan Yesus

Kebangkitan

* Petrus mengaplikasikan pengharapan Daud di Maz 16:10 kepada Kristus di Kis 2:27-28, mengindikasikan bahwa ayat-ayat ini menubuatkan bahwa Kristus akan dibangkitkan (Kis 2:24, dst). Hal ini tidak digenapi oleh Daud karena Daud mati dan dikuburkan (Kis 2:29). Sebanarnya bagian ini berbicara tentang kebangkitan Kristus (Kis 2:31; 13:35)
* Maz 22:23 diaplikasikan pada Kristus secara tipologi di Ibr 2:12 di mana setelah kebangkitan, Kristus mengekspresikan pujian untuk kebangkitan-Nya.

Kenaikan-Nya
Maz 68:19 mengantisipasi penetapan Allah akan akhir dari kehidupan Kristus di dunia (Efs 4:8).

Duduk di sebelah kanan Bapa

Maz 110:1 menubuatkan tentang kedudukan Yesus di sebelah kanan Bapa setelah Ia menyelesaikan misi-Nya di dunia (Mark 16:19; Wah 3:21).

Keimaman-Nya

Maz 110:4 menubuatkan Kristus sebagai imam besar menurut aturan Melkisedek (Ibr 2:17; 5:6; 6:20; 7:17,21).

5. Nubuat Tentang Pemerintahan Yesus

Sejumlah ayat di PL menunjuk pada masa depan pemerintahan Kristus di kerajaan milenial di atas bumi :

* Maz 2:6-9 menjelaskan pengangkatan Kristus sebagai raja Yerusalem, serta memerintah atas bangsa-bangsa di dunia.
* Maz 24:7-10 menyatakan kemenangan dan kembalinya sang raja dengan kemenangan memasuki pemerintahan Yerusalem.
* Yes 9:6-7 menjabarkan Kristus sebagai putera Allah dalam pemerintahan-Nya
* Yes 11:1-16 mengindikasikan pemerintahan Kristus akan dijalankan dengan adil (ayat 1-5), damai (ayat 6-9) dan pemerintah itu akan memerintah Israel yang telah dipulihkan serta bangsa-bangsa di dunia (ayat 10-16).
* Yes 24:23 menubuatkan pemerintahan Kristus di Yerusalem.
* Yes 35:1-10 menekankan berkat-berkat dari tanah yang telah dipulihkan dan bangsa di dalam kerajaan Mesias.
* Dan 7:13-14 menekankan pemerintahan Kristus atas semua orang dan bangsa.
* Zak 14:9-21 menubuatkan kehancuran musuh-musuh Israel dan pemerintahan Kristus atas bangsa-bangsa di dunia.

Sumber: www.airhidup.info

Hidup Dalam Doa

Kamis, 26 Januari 2012 0 komentar



Doa dan Instrument Doa

Doa adalah nafas bagi kehidupan orang percaya. Lupa berdoa sama dengan lupa bernafas, dalam arti nafas rohani. Doa merupakan cara yang efektif dalam berkomunikasi dengan Tuhan khalik langit dan bumi. Karena Tuhan adalah Roh (Yohanes 4: 24; 2 Kor 3:17) maka setiap orang yang ingin berkomunikasi dengan Tuhan, menyembah, memuji, ucapan syukur dan doa semua seharus di dalam roh dan kebenaran. Kita dapat dengan intim berkomunikasi dengan Tuhan didalam doa (1Tes 5:16).

Doa secara rohani merupakan komunikasi/kontak roh-Roh antara manusia (roh-manusia) dengan Tuhan yang adalah Roh. Di dalam doa, manusia seharusnya kembali kerohnya lalu berkontak dengan Tuhan. Karena Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya (Amsal 20:27). Instrumen doa adalah roh manusia, dan kebenaran adalah Yesus itu sendiri.

Roh Manusia <===> Tuhan adalah ROH

Hidup dan Kualitas Hubungan Kita dengan Tuhan dan sesama manusia

Hidup adalah penuh misteri dan perubahan, bagaimana kita membawa misteri hidup kita kedalam misteri Tuhan dalam nama Yesus? Bagaimana misteri Yesus akan keselamatan dan hidup yang kekal agar menjadi milik kita? Hidup yang dinginkan Tuhan adalah hidup dalam iman dan melalukan kehendakNYA. Kehendak Tuhan adalah damai di bumi seperti di surga (doa Bapa Kami). Bagaimana kita mengenal kehendak Tuhan dalam hidup kita. Untuk itu kita perlu belajar dan menikmati firmanNya sebagai makanan rohani (1 Kor. 10:3) dan berkomunikasi denganNya.

Kebenaran didalam Yesus membuat kita dilahir barukan, dibenarkan, dikuduskan, dipermuliakan bahkan diangakat menjadi anak, Yesus adalah yang sulung dan kita menjadi saudara-saudaranya (Roma 8:29) Sebagai anak Tuhan, seharusnya kita memilki hubungan yang akrab dengan bapa.

Tuhan maha kuasa, Tuhan mampu melakukan apa saja untuk itu diperlukan iman dan ketekunan dalam berdoa, untuk itu diperlukan hubungan yang intim dengan Tuhan. Kesuguhan dapat ditunjukkan melalui penyerahan diri kita dalam pelayanan kita kepada Tuhan terhadap manusia. Pelayanan kita kepada Tuhan merupakan bukti kesunguhan kita didalam Tuhan dan dihormati Bapa (Yoh 12:26).

Yesus mengajarkan kita mengasihi Bapa dan juga mengasihi sesama manusia (Mat .22: 37-39). Mengasihi Yesus berarti melakukan kehendakNya. Didalam kasih Yesus kita belajar mengasihi musuh sekalipun. Hubungan kita dengan Tuhan juga harus dilanjutkan dengan hubungan kita terhadap sesama. Doa kita dan hubungan kita dengan sesama menentukan kemuliaan kita dihadapan Tuhan (Mark. 11:25).

Doa dan Kuasa Doa

Berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa didalam roh dan kebenaran. Roh manusia sebagai alat komunikasi dan kebenaran itu adalah Yesus sendiri. Rahasia Allah ada didalam Yesus karena Bapa dan Yesus adalah satu (Yoh 10:30), dan saat ini Yesus duduk disebelah kanan Bapa (Luk 22:69). Nama Yesus penuh kuasa, Yesus adalah satu-satunya nama yang dapat membawa doa kita kepada Bapa (Yohanes 14:6). Doa yang kita sampaikan didalam Yesus sampai kepada Bapa. Oleh karena itu kita harus berdoa di dalam roh atas nama Tuhan Yesus (Yoh 14:12-14).

Bagaimana sesunguhnya hubungan kita dengan Tuhan, apakah kita benar-benar mengenal Tuhan sebagai Tuhan untuk disembah, sebagai bapa untuk segala permohonan, sebagai patner di dalam Yesus untuk bekerja sama, sebagai penolong di dalam Roh Kudus. Keintiman kita dengan Tuhan akan mempengaruhi kepekaan kita dalam berkomunikasi dalam doa dan mendengar jawaban dari doa kita. Hidup didalam Tuhan adalah kunci keberhasilan dari doa kita (Yoh 15:7).

Sikap Dalam Doa

Bagian dari doa selalu berhubungan dengan memuliakan Tuhan, ucapan syukur, pemohonan bahkan keluhan dan kekesalan. Namun perlu kita diingat bahwa Tuhan adalah Tuhan sehingga segala sesuatu dalam doa harus menjaga sikap doa, attitude dalam berdoa. Sikap doa itu seperti diajarkan oleh Yesus hal DOA BAPA KAMI (Mat.6: 9-13). Doa pujian karena Tuhan adalah Tuhan, ucapan syukur karena Tuhan menyertai hidup kita, rencana kita mengharapkan pertolongan dan bimbingan Tuhan akan usaha kita. Doa dalam kelemahan, apabila dalam kesusahaan kita lebih dahulu mengevaluasi kelemahan itu apakah karena kelalaian dan dosa kita? Lalu minta ampun pada Tuhan dan menyerahkan masa depan kita kedalam tangannya.

Dalam berdoa kita dapat mendoakan siapa saja, mendoakan pribadi, keluarga orang lain, negara dan apa saja (Mat.7:7-8). Namun jangan lupa mendoakan para pelayan Tuhan, full timer dalam rangka membagun kerajaan surga. Mendoakan pelayanan Tuhan agar diberikan kebijaksanaan dan kekuatan demi penghidupan gereja dan persekutuan di dalam rancangan Tuhan dalam KerajaanNYA (Luk 10:2).

Doa dan Kehendak Tuhan

Belajar dari doa Yesus di Getsmani (Markus 14:36), Yesus dengan sunguh berdoa, Yesus menangis dalam permohonannya dan menyerahkan hasil akhirnya kepada Tuhan. Hasil akhirnya adalah Yesus masuk dalam rencana Tuhan yang sempurna yaitu disalibkan, mati dan bangkit serta naik kesurga. Sebuah kehendak yang sempurna Yesus yang dimuliakan dan duduk disebelah kanan Bapa.

Doa dengan Iman dan kesunguhan seharusnya diserahkan kepada kehendak Tuhan, karena rancangan Tuhan adalah rancangan yang damai dan sejahtera. Tuhan akan memberikan sesuai dengan yang kita perlukan. Seorang bapak tidak akan memberikan ular jika anaknya meminta ikan (Mat 7:10). Namun kita harus meminta agar kita mendapatkannya (Mat 7:7).

Jawaban doa yang tertunda mungkin saja karena Tuhan ingin kita lebih dekat lagi denganNYA, mungkin Tuhan menginginkan kita lebih kasih lagi kepada sesama, mungkin Tuhan ingin kita bekerja lebih giat lagi. Mungkin saja doa itu keliru dan tidak tepat. Namun bisa saja Tuhan sedang menguji kesetiaan kita (Mark. 10: 46-52). Untuk itu tetap berdoa dan bekerja, karena Tuhan menginginkan hal demikian.

Doa Khusus dan implementasi doa

Doa yang khusus, seperti doa kesembuhan dan sebagainya merupakan talenta yang diberikan Tuhan secara khusus. Doa orang benar besar kuasanya (Yak 5:16). Untuk hal ini setiap orang memiliki pengalamannya sendiri dihadapan Tuhan, namun alkitab dengan jelas mengatakan kejarlah kasih (1 Kor 14:1). Implementasi dari hasil doa menjadi kesaksian didalam hidup kita demi memuliakan nama Tuhan dan penghidupan gereja. Kesaksian yang benar dari seorang yang benar akan membangun persekutuan.

Kesimpulan

Berdoa di dalam roh dan kebenaran, dalam nama Yesus. Kuasa doa ada dalam nama Yesus. Jawaban doa akan bergantung terhadap hubungan kita dengan Tuhan. Doa yang benar adalah doa yang menyerahkan hasilnya menurut kehendak Tuhan. Doa yang belum dijawab dimungkinkan karena keinginan Tuhan secara pribadi terhadap kita.




Sumber: filsafat.kompasiana.com/2011/04/02/hidup-dalam-doa-doa-yang-efektif-tinjauan-bible/

Allah Mengerti, Allah Peduli (Video Lagu Rohani)

0 komentar

Allah Mengerti, Allah Peduli

by: Jeffry S. Tjandra



KURSUS DASAR PENGAJARAN ALKITAB (6)

0 komentar

Pelajaran 06 - KEDATANGAN KEMBALI TUHAN, KEBANGKITAN ORANG MATI, PENGHAKIMAN DAN KEHIDUPAN YANG KEKAL




Daftar Isi

Bacaan Alkitab

Pendahuluan

1. Kepastian Kedatangan-Nya Kembali

2. Bagaimana Dia akan Datang Kembali?

3. Waktu Kedatangan-Nya

4. Kedatangan Kristus dan Kita (Manusia)

5. Kebangkitan Orang Mati

6. Kebangkitan Yesus

7. Tubuh yang Sudah Dibangkitkan

8. Mengapa Ada Penghakiman?

9. Kepastian Penghakiman

10. Siapa yang akan Menjadi Hakim

11. Tujuan Penghakiman

12. Penghukuman Pada Saat Penghakiman

13. Siapa yang akan Diselamatkan dalam Penghakiman?

14. Surga

15. Neraka

Doa

Bacaan Alkitab

1Tesalonika 4:17, Ibrani 9:27, Yohanes 3:36.

PENDAHULUAN

Kedatangan Yesus untuk kedua kali dan kebangkitan dari kematian adalah sesuatu yang diharapkan bahkan diimani oleh orang Kristen. Alkitab mungkin tidak menceritakan kepada kita apa yang ingin kita ketahui tentang kedatangan Yesus kembali, tetapi ada beberapa hal yang kita bisa yakini.Beberapa orang percaya akan ada lebih dari satu penghakiman, sementara yang lainnya berpikir bahwa akan ada satu kali. Tetapi, semuanya percaya bahwa akan ada penghakiman. Dalam Perjanjian Baru terdapat firman yang jelas seperti ini. "Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." Kisah Para Rasul 17:31. Dia sudah membebaskan kita. Manusia dapat memilih untuk menerima atau menolak Allah. Oleh sebab itu, kita bertanggung jawab akan hidup kita kepada-Nya.Setelah kebangkitan manusia, yang kemudian diikuti dengan adanya penghakiman, hanya akan ada satu tempat tinggal yang kekal, surga atau neraka. Setiap manusia akan menjalani kekekalan dalam surga atau neraka. Oleh sebab itu, marilah kita lihat apa yang Firman Allah ajarkan tentang kedua tempat itu.

1. KEPASTIAN KEDATANGAN-NYA KEMBALI

Tidak ada kebenaran yang lebih jelas dinyatakan dalam firman Tuhan selain daripada ayat di bawah ini. Ketika murid-murid sedang berdiri di Bukit Zaitun, sambil memandang ke langit pada pengangkatan Tuhan, Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: 'Hai orang-orang Galilea mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga." Kisah Para Rasul 1:10-11. Beberapa ayat lain yang akan membantu kita untuk mengerti hal ini. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari surga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; 1Tesalonika 4:16. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Yohanes 14:28. Bacalah Matius 24.

2. BAGAIMANA DIA AKAN DATANG KEMBALI?

Kedatangan-Nya akan bersifat pribadi dan dapat dilihat. Dia akan datang kembali dengan cara yang pribadi sama seperti waktu Dia terangkat. Selain dari itu, kedatangannya akan bisa dilihat oleh semua orang. "Lihat, Ia datang dengan awan-awan, dan setiap mata akan melihat Dia." Wahyu 1:7. Kedatangan-Nya akan lebih dari sekedar suatu hadirat rohani.Kedatangan-Nya akan bersifat tiba-tiba dan tak disangka-sangka. Ini adalah suatu gambaran yang diberikan sendiri oleh Tuhan Yesus tentang kedatangan-Nya. Kedatangan-Nya akan cepat seperti kilat: "Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia." Matius 24:27. Orang-orang di dunia tidak akan menyangka akan hal itu. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap 2Petrus 3:10.Kedatangan-Nya akan berada dalam kemuliaan yang agung. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya, dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya." Matius 25:31. "Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekayaan dan kemuliaan-Nya." Markus 13:26.

3. WAKTU KEDATANGAN-NYA

Banyaknya kebingungan tentang Kedatangan yang Kedua dari Kristus muncul karena manusia berusaha untuk menetapkan waktu kedatangan-Nya. Tidak pernah ada suatu masa sejak pengangkatan-Nya dimana orang-orang tidak mengharapkan kedatangan-Nya pada masa generasi mereka atau dengan kata lain semua orang pasti mengharapkan kedatangan Tuhan pada masa generasi mereka; hal ini termasuk juga pada masa rasul Paulus.Hanya Bapa yang tahu waktu kedatangan Yesus dari surga. "Tetapi tentang hari atau saat itu, tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja." Markus 13:32. Tidak perlu kita berusaha mencari tahu rahasia-rahasia yang sudah diputuskan Allah untuk tidak diberitahukan kepada kita. Sikap kita hanyalah mengharapkan dan berjaga-jaga menyambut kedatangan-Nya. "Karena itu berjaga- jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang." Matius 24:42.

4. KEDATANGAN KRISTUS DAN KITA (MANUSIA)

Kedatangan-Nya dan orang-orang yang tidak diselamatkan. "Dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam surga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya."2Tesalonika 1:7-9.Kedatangan-Nya dan orang-orang yang diselamatkan. "Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum" Yohanes 5:28-29. "Sesudah itu kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa, demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan." 1Tesalonika 4:17.

5. KEBANGKITAN ORANG MATI

Orang benar dan orang fasik keduanya akan dibangkitkan dari kematian. Hal ini di ajarkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam Daniel 12:2, kita menjumpai pernyataan: "Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal." Paulus mengatakan: "aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar." Kisah Para Rasul 24:15.

6. KEBANGKITAN YESUS

Fakta tentang kebangkitan Yesus adalah sebagai berikut. Tak dapat disangkal lagi bahwa Yesus benar-benar mati di kayu salib. Dia disalibkan di muka umum, di hadapan orang banyak yang berkumpul untuk menyaksikan. Musuh-musuhnya yakin bahwa Dia sudah mati. Para prajurit yang sudah terlatih untuk membunuh, memeriksa untuk mengetahui apakah Dia mati. Sebatang tombak ditusukkan ke pinggang-Nya untuk meyakinkan bahwa Ia meninggal. Darah dan air mengalir keluar. Demikian juga kebangkitan-Nya adalah sesuatu yang pasti terjadi. "Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup." Kisah Para Rasul 1:3. Baca juga 1Korintus 15:3-8. Pengharapan kebangkitan kita adalah kenyataan akan kebangkitan Yesus dan janji-Nya kepada kita; "Tinggal sesaat lagi, dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup." Yohanes 14:19.Bentuk kebangkitan Kristus. Kita tidak mengetahui banyak hal tentang bentuk tubuh Yesus setelah dibangkitkan. Namun beberapa hal sudah dinyatakan dalam Alkitab dan kita akan merenungkan hal-hal tersebut:Tubuh Yesus dikuburkan di dalam kuburan yang kemudian dibangkitkan. "Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya." Matius 28:6.Tubuh yang sudah dibangkitkan tersebut adalah benar-benar tubuh manusia. Lukas 24:39.Tubuh yang sudah dibangkitkan berbeda dengan tubuh kita secara dunia. "Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka." Lukas 24:31.Tubuh Yesus yang sudah dibangkitkan diangkat ke surga. "... terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka." Kisah Para Rasul 1:9.

7. TUBUH YANG SUDAH DIBANGKITKAN

Tubuh yang sudah dibangkitkan akan sama seperti tubuh yang mati secara nyata. Tubuh Yesus keluar dari kubur. Dia menunjukkan dirinya pada murid-murid-Nya bahwa Ia hidup dan menunjukkan kepada mereka bekas paku di tangan-Nya. Mungkin kita juga akan kelihatan seperti diri kita sendiri nantinya saat dibangkitkan supaya dapat mengenali satu dengan yang lain.Tubuh yang sudah dibangkitkan juga berbeda dengan tubuh yang sudah mati. "Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa 1Korintus 15:50. Tubuh yang sudah dibangkitkan akan tidak dapat binasa, berkuasa, mulia dan bersifat rohani. Itu akan seperti tubuh Kristus yang sudah dimuliakan.

8. MENGAPA ADA PENGHAKIMAN?

Alasan mengapa diadakan penghakiman adalah karena manusia bertanggung jawab kepada Allah sebagai pencipta dunia dan manusia. Manusia bertanggung jawab kepada Allah. Allah menciptakan dan memelihara manusia dengan keberadaan yang baik dan memberikan kepadanya segala sesuatu yang dimilikinya dalam hidup. Manusia hidup dalam dunia milik Allah. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah dikatakan oleh para pujangga-pujanggamu: "Sebab kita ini dari keturunan Allah juga" Kisah Para Rasul 17:28. Dia sudah membebaskan kita. Manusia dapat memilih untuk menolak Allah. Oleh sebab itu, kita bertanggung jawab akan hidup kita kepada-Nya.Karunia berupa anugerah Allah untuk manusia yang berdosa tidak membuat manusia menjadi tidak bertanggung jawab kepada Allah. Justru hal ini memperbesar tanggung jawabnya. Karena Allah sudah memberikan kepada manusia dengan kasih karunia, maka cara setiap manusia dalam menerima atau menolak anugerah-Nya akan dipertanggungjawabkan dalam penghakiman. "Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Yesus Kristus." Roma 2:16.

9. KEPASTIAN PENGHAKIMAN

Firman Allah mengatakan kepada kita bahwa akan datang suatu hari dimana Allah akan menghakimi semua orang. "Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." Kisah Para Rasul 17:31

10. SIAPA YANG AKAN MENJADI HAKIM?

Alkitab menyatakan bahwa Yesus Kristus yang akan menjadi hakim. Hal ini jelas dalam ayat yang tersebut di atas, Kisah Para Rasul 17:31.Seseorang yang telah menjadi Juruselamat, adalah orang yang dihadapan-Nya manusia harus berdiri untuk dihakimi. Dulu Yesus Kristus berdiri di hadapan Pilatus. Suatu hari, Pilatus pasti berdiri di hadapan Yesus Kristus.

11. TUJUAN PENGHAKIMAN

Apakah tujuan penghakiman? Kita dapat mengatakannya sebagai berikut:

1. Tujuannya adalah untuk membuktikan kenyataan tentang kebenaran Allah. Untuk menunjukkan bahwa Dia menggenapi segala Firman-Nya. Selain itu, Dia akan memberi upah kepada orang-orang percaya sesuai dengan kesetiaan mereka. Penghakiman juga akan membuktikan bahwa Dia akan menghukum orang-orang jahat dan yang tidak percaya.

2. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaimana sesungguhnya keadaan setiap manusia. Hal ini akan membuktikan semua firman dan perbuatan Allah seperti yang tertulis dalam Alkitab. Penghakiman akan menunjukkan bagaimana manusia berbuat kepada orang lain. Dengan kata lain, penghakiman akan menunjukkan perbuatan yang sudah dilakukannya dalam hidup orang lain.

3. Tujuan dari penghakiman adalah untuk menunjukkan kepada setiap manusia suatu "nasib" yang sesuai dengan cara dia hidup di dunia. Hal ini tidak berarti bahwa seorang manusia harus menunggu sampai saat penghakiman terakhir untuk mengetahui apakah dia diselamatkan atau tidak. Hal ini juga tidak berarti bahwa seorang manusia harus menunggu penghakiman terakhir supaya dia dapat menikmati hasil dari kehidupannya yang baik atau yang jahat. Ini berarti bahwa dalam penghakiman terakhir manusia dapat mendapatkan hak milik yang penuh akan upah selama hidupnya di dunia.

12. PENGHUKUMAN PADA SAAT PENGHAKIMAN

Manusia berada dalam penghukuman Allah karena dosanya. Dia tetap tinggal dalam penghukuman karena menolak Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhannya. Ketika manusia menolak kasih dan anugerah Allah dalam Yesus Kristus, maka tidak ada lagi pertolongan baginya. Mereka yang hidup dan mati dengan menolak Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka akan dihukum pada saat penghakiman. "Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum, barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat." Yohanes 3:18-19. "Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu." Wahyu 20:15.

13. SIAPA YANG AKAN DISELAMATKAN DALAM PENGHAKIMAN?

Tak seorang pun yang akan diselamatkan karena kebenaran atau kehidupannya yang baik namun karena dia sudah bertobat, menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan berdiri di hadapan Allah dalam kebenaran yang sudah diberikan Yesus Kristus dengan kematian-Nya. "Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum." Yohanes 3:18."Dan yang tidak mengenal dosa, telah dibuatnya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." 2Korintus 5:21.

14. SURGA

Surga berarti berada selama-lamanya dalam hadirat Allah. Tidak akan ada lagi pemisahan dengan Allah. Setiap orang Kristen akan sampai pada kehidupannya yang terakhir sebagai seorang anggota dari orang-orang yang telah ditebus, dan Kristus sebagai kepalanya. Kita akan mengalami berkat dari penebusan di surga.Di manakah letak surga? Surga bukanlah semata-mata sebuah tempat, melainkan suatu keadaan dimana setiap orang Kristen akan berada setelah meninggal. Surga adalah merupakan kebebasan dari dosa dan persekutuan yang penuh dengan Allah. "Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru dimana terdapat kebenaran" 2Petrus 3:13. Surga adalah sebuah tempat juga merupakan suatu keberadaan. Apakah surga akan berada di atas bumi? Tak seorang pun yang tahu.Surga akan merupakan kebebasan total dari dosa. Surga adalah suatu keberadaan seperti Kristus. "Kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya" 1Yohanes 3:2b.Surga akan merupakan suatu kehidupan persekutuan dengan Allah. Persekutuan orang Kristen dengan Allah adalah sukacita yang utama dalam kehidupan di surga. Kehidupan ini akan membawa sukacita, pengharapan dan kuasa. Ini adalah persekutuan yang lebih penuh dengan Allah yang diinginkan setiap orang Kristen dalam kehidupan selanjutnya. Paulus berkata bahwa jauh lebih baik untuk meninggal dan bersama-sama dengan Tuhan. Bacalah Filipi 1:23. Penjelasan ini adalah diberikan bagi mereka yang memiliki pengharapan yang besar akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua yang kita jumpai dalam Perjanjian Baru.Surga akan merupakan suatu tempat yang bebas dari penderitaan dunia, seperti kesengsaraan, sakit, dan kematian. "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu" Wahyu 21:4. "Kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, duka dan keluh akan menjauh" Yesaya 51:11b. Akan ada kemenangan yang total atas segala bentuk kejahatan dan penderitaan.Surga akan merupakan pelayanan yang terus menerus kepada Allah. Surga bukanlah sebuah tempat untuk seorang manusia yang malas. Ini merupakan tempat kehidupan yang berkelimpahan, dan kehidupan merupakan aktivitas. Makhluk ciptaan akan melayani pencipta mereka.Terlebih lagi, surga akan merupakan tempat pertumbuhan yang terus menerus. Paulus menunjukkan bahwa iman, pengharapan dan kasih tak terpisahkan dari kehidupan orang Kristen 1Korintus 13:13.

15. NERAKA

Neraka adalah suatu tempat yang nyata. Beberapa orang menyangkal akan keberadaan dari suatu tempat penderitaan yang kekal yang disebut neraka. Manusia dapat juga menyangkal keberadaan matahari, tetapi matahari itu sendiri masih ada. Alkitab mengajarkan bahwa neraka adalah suatu tempat yang nyata dan Yesus mati supaya kita tidak perlu menderita di sana. Bacalah dengan seksama Lukas 16:19-31. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya. 2Tesalonika 1:9 sekarang.Neraka adalah sebuah tempat di mana tidak ada jalan keluar sama sekali. Allah sudah menawarkan anugerah secara cuma-cuma dalam Yesus Kristus untuk semua orang. Tetapi, ketika seseorang hidup dan mati dengan menolak anugerah Allah, maka tidak akan ada lagi pengharapan baginya. Tidak ada kesempatan kedua untuk lepas dari neraka. "Selain daripada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang." Lukas 16:26.Neraka adalah suatu tempat bagi mereka yang menolak anugerah Allah dalam Yesus Kristus. Allah tidak menginginkan siapapun juga masuk neraka. "Karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat" 2Petrus 3:9b.Karena kasih-Nya kepada kita, Allah membuat jalan keselamatan dengan mengutus Yesus untuk mati demi kita. Kalau seseorang menyenangi jalan-jalannya yang berdosa sehingga dia menolak untuk bertobat dan percaya kepada Yesus, maka dia harus menerima upah dari dosanya sendiri. "Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat" Yohanes 3:18-19. "Di dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya" Yohanes 1:4-5.


DOA

Tuhan Yesus, saya sudah belajar tentang keajaiban-keajaiban Mu Saya mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya pribadi, dan saya mengundang Yesus untuk masuk dalam hati saya. Terima kasih Tuhan, dalam nama-Mu saya berdoa, Amin


Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Mat.11:28)
 
GUSTI YESUS © 2011 | Designed by besttheme.net